Salam Edukasi, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang supervisi akademik.
Secara etimologi, kata ”pengawasan (supervisi)”, berasal dari istilah Inggeris ”supervision”, terdiri dari dua kata ”super (lebih)” dan ”Vision (melihat)”, yang berarti ”melihat dari atas” (S. Arikunto, 2004 : 4), sehingga supervisi dapat diartikan sebagai kegiatan memperhatikan dengan seksama terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan. Sedangkan orang yang melakukan supervisi lebih dikenal dengan sebutan supervisor atau pengawas. Kepengawasan di sekolah yang dilakukan secara terus menerus setiap saat dilakukan oleh seorang kepala sekolah, sedangkan yang insidental dan tidak langsung dilakukan oleh seorang pengawas sekolah. Menurut Jam’an Satori (1999) dalam Dadang Suhardan (2006:28), supervisi adalah pengawasan profesional yang dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Oleh karena itu pengawasan satuan pendidikan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang, namun harus oleh orang yang telah memiliki kompetensi khusus yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dari waktu sebelumnya. Supervisi Pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas mengajar. Sehingga dampaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, prestasi belajar siswa, dan berarti meningkatlah kualitas lulusan sekolah itu (S. Arikunto, 2004 : 5). Apabila didasarkan pada konsep pengertian di atas, kegiatan supervisi dibedakan menjadi dua, yaitu (1) supervisi akademik (pengawasan operasional), dan (2).Supervisi manajerial (pengawasan administrasi/pengawasan organisasional). Supervisi akademik, menitik beratkan pengamatan pada masalah yang langsung berada dalam lingkup pembelajaran yang dilakukan guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar. Sedangkan supervisi manajerial menitik beratkan pengamatan pada aspek-aspek administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung kepada terlaksananya pembelajaran. Kedua bentuk kegiatan supervisi itu, disebut sebagai supervisi pendidikan.
Berikut contoh langkah-langkah pelaksanakan supervisi akademik dengan teknik supervisi individual:
Teknik
supervisi yang digunakan adalah teknik supervisi individual yaitu melaksanakan
supervisi perseorangan terhadap guru yunior. Supervisor hanya berhadapan dengan
seorang guru. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan dengan cara supervisor
datang ke kelas untuk mengobservasi guru yunior.
1. Tahap
perencanaan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3. Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini, supervisor bersama guru yunior merefleksi pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
BERIKUT LINK DOWNLOAD RUBRIK DAN FORMATNYA
1. Supervisi administrasi: Rubrik dan Format
2. Supervisi RPP: Rubrik dan Format
3. Supervisi Pembelajaran: Rubrik dan Format
4. Supervisi Penilaian: Rubrik dan Format
No comments:
Post a Comment